Pantun Cinta Sejati
Darimana Datangnya Lintah
Dari Sawah turun ke kali
Darimana datangnya cinta
dari mata turun ke hati
Mendaki gunung melewati kali
sambil meminum segelas jamu
Andai adik tahu isi hati ini
betapa aku mencintaimu
Burung elang makannya nasi
Burung kutilang suaranya merdu
duhai sayang pujaan hati
abang kangen dan sangat rindu
Menanak nasi di atas kuali
dipanaskan diatas tungku
Asal sayang mau mengerti
abang sangat kangen padamu
ikan hiu pegel-pegel
I lap yu girl
Kala kulihat foto dirimu
Dengan pakaian berwarna merah
Sudah jelas aku cemburu
Membuat hati jadi gelisah
Dalam hati aku berangan
Kamu adalah pendamping hidupku
Kita bersanding duduk di pelaminan
Bagaikan pasangan raja dan ratu
Walaupun kamu bukan milikku
Tetapi aku tetaplah suka
Bila kulihat potret dirimu
Kuibaratkan kita bersanding berduaIkan bawal ikan pari
enak dimasak serta di tumis
wajahmu secantik bidadari
ditambah dengan senyuman manis
buah nangka baru dipetik
dicampur dengan biji selasih
siapakah dia nona yang cantik
ingin rasanya jadi kekasih
berteduh di pohon randu
sambil makan buah manggis
hati ini selalu merindu
terbayang wajahmu yang manis
awan dilangit berarak putih
memayungi gunung tinggi himalaya
andai harus ku memilih
ingin ku bersamamu selamanya
buah mangga di pohon manggis
enak dirujak dengan semangka
wahai kau nona berparas manis
bolehkah abang tau siapa namanya
pohon duren berbuah duku
baik dimasak dijadikan jamu
memandangmu setiap waktu
tak pernah membuatku jemu
buah nangka di pohon rambutan
nikmat dicampur dengan pepaya
andai nona tidak keberatan
ingin abang mengecup bibirnya
Diistana ada putri ratu
dipasar ada buah duku
dihatiku selalu ada kamu
apakah dihatimu ada aku
buat apa pergi kepasar
kalau pulang tak berpeluh
buat apa punya pacar
Kalau tidak bersungguh-sungguh
jalan - jalan ke pasar baru
jangan lupa beli kayu
kalau kamu memang cinta padaku
bilang saja I LOVE YOU
satu titik dua koma
kamu cantik aku yang punya
bunga mawar harum mewangi
cinta di hati ga mau pergi
banyak gedung-gedung di paris
hanya satu yang berjendela
beribu-ribu gadis yang manis
hanya kamu yang aku puja
Dari Sawah turun ke kali
Darimana datangnya cinta
dari mata turun ke hati
Mendaki gunung melewati kali
sambil meminum segelas jamu
Andai adik tahu isi hati ini
betapa aku mencintaimu
Burung elang makannya nasi
Burung kutilang suaranya merdu
duhai sayang pujaan hati
abang kangen dan sangat rindu
Menanak nasi di atas kuali
dipanaskan diatas tungku
Asal sayang mau mengerti
abang sangat kangen padamu
ikan hiu pegel-pegel
I lap yu girl
Kala kulihat foto dirimu
Dengan pakaian berwarna merah
Sudah jelas aku cemburu
Membuat hati jadi gelisah
Dalam hati aku berangan
Kamu adalah pendamping hidupku
Kita bersanding duduk di pelaminan
Bagaikan pasangan raja dan ratu
Walaupun kamu bukan milikku
Tetapi aku tetaplah suka
Bila kulihat potret dirimu
Kuibaratkan kita bersanding berduaIkan bawal ikan pari
enak dimasak serta di tumis
wajahmu secantik bidadari
ditambah dengan senyuman manis
buah nangka baru dipetik
dicampur dengan biji selasih
siapakah dia nona yang cantik
ingin rasanya jadi kekasih
berteduh di pohon randu
sambil makan buah manggis
hati ini selalu merindu
terbayang wajahmu yang manis
awan dilangit berarak putih
memayungi gunung tinggi himalaya
andai harus ku memilih
ingin ku bersamamu selamanya
buah mangga di pohon manggis
enak dirujak dengan semangka
wahai kau nona berparas manis
bolehkah abang tau siapa namanya
pohon duren berbuah duku
baik dimasak dijadikan jamu
memandangmu setiap waktu
tak pernah membuatku jemu
buah nangka di pohon rambutan
nikmat dicampur dengan pepaya
andai nona tidak keberatan
ingin abang mengecup bibirnya
Diistana ada putri ratu
dipasar ada buah duku
dihatiku selalu ada kamu
apakah dihatimu ada aku
buat apa pergi kepasar
kalau pulang tak berpeluh
buat apa punya pacar
Kalau tidak bersungguh-sungguh
jalan - jalan ke pasar baru
jangan lupa beli kayu
kalau kamu memang cinta padaku
bilang saja I LOVE YOU
satu titik dua koma
kamu cantik aku yang punya
bunga mawar harum mewangi
cinta di hati ga mau pergi
banyak gedung-gedung di paris
hanya satu yang berjendela
beribu-ribu gadis yang manis
hanya kamu yang aku puja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar