DILEMA
Oleh Sufiandy
Relung-relung duniaku tumpang tindih umpama serumpun bambu
satu terkait lain beradu.
Kutarik terbayangkan tersayat sembilu.
Andaikan ombak mendayung perahu ketepi jauh tergulung gelombang laut nan biru
Tertangkap badai ku temani angin menderu.
Dalam basah-basah terciprat air laut dan embun,
Dalam sunyi dan perlahan-lahan laju perahu,
Dalam isak serta tetesan air sendu.
Ku dengar angin dan ikan kabarkan sesal mengadu.
Ku dengar tangis dan sesal mereka,
Tengadah kuperhatikan bulan dan bintang kulihat mereka duka.
Dalam angan yang terkubur dilema dan terhimpit dua sisi problema.
Aku harus bernyanyi dan katakan aku bisa.
Sepercik kain dan untaian benang
Ku rajut jadikan tirai penutup sisi gelap dan awan hitam..
Oleh Sufiandy
Relung-relung duniaku tumpang tindih umpama serumpun bambu
satu terkait lain beradu.
Kutarik terbayangkan tersayat sembilu.
Andaikan ombak mendayung perahu ketepi jauh tergulung gelombang laut nan biru
Tertangkap badai ku temani angin menderu.
Dalam basah-basah terciprat air laut dan embun,
Dalam sunyi dan perlahan-lahan laju perahu,
Dalam isak serta tetesan air sendu.
Ku dengar angin dan ikan kabarkan sesal mengadu.
Ku dengar tangis dan sesal mereka,
Tengadah kuperhatikan bulan dan bintang kulihat mereka duka.
Dalam angan yang terkubur dilema dan terhimpit dua sisi problema.
Aku harus bernyanyi dan katakan aku bisa.
Sepercik kain dan untaian benang
Ku rajut jadikan tirai penutup sisi gelap dan awan hitam..
AYOLAH
Oleh Sherli Damara Pratiwi
Memijak bumi yang terus berotasi
Untuk menguak segala misteri Illahi
Menuntut diri tuk slalu berperang
Untuk meraih bendera kemenangan
Mengukir prestasi di pohon cinta
Untuk semua orang terkasih
Demi menghiasi bibir mereka
Dengan senyum bangga
Semerbak wangi bunga melati
Mengharum suci lengkapi langkah
Hamparan ladang lurus membentang
Akhirnya tropi itu terpegang
Sukses diri tecapai sudah
Tinggallah syukur puji Illahi
Yang melantun khidmat
Dari hati bersih terdalam...
Oleh Sherli Damara Pratiwi
Memijak bumi yang terus berotasi
Untuk menguak segala misteri Illahi
Menuntut diri tuk slalu berperang
Untuk meraih bendera kemenangan
Mengukir prestasi di pohon cinta
Untuk semua orang terkasih
Demi menghiasi bibir mereka
Dengan senyum bangga
Semerbak wangi bunga melati
Mengharum suci lengkapi langkah
Hamparan ladang lurus membentang
Akhirnya tropi itu terpegang
Sukses diri tecapai sudah
Tinggallah syukur puji Illahi
Yang melantun khidmat
Dari hati bersih terdalam...
MIMPIKU
Oleh Putri Anzali R
Suatu saat nanti.......
Aku ingin jadi orang sukses....
Aku berjanji akan meraih mimpi ini.......
Walaupun aku terjatuh sekalipun........
Aku akan bangun saat aku terjatuh........
Aku akan berdiri walau badai menerpa......
Aku akan semangat walau semua mengalah.....
Aku adalah aku yang pantang akan menyerah.....
Aku,akan selalu berdo'a pada Tuhan...
Berdo'a dan berusaha tuk meraih mimpi.....
Walau aku terjatuh dan sakit......
Aku berharap mimpi ini akan tercapai.......
Oleh Putri Anzali R
Suatu saat nanti.......
Aku ingin jadi orang sukses....
Aku berjanji akan meraih mimpi ini.......
Walaupun aku terjatuh sekalipun........
Aku akan bangun saat aku terjatuh........
Aku akan berdiri walau badai menerpa......
Aku akan semangat walau semua mengalah.....
Aku adalah aku yang pantang akan menyerah.....
Aku,akan selalu berdo'a pada Tuhan...
Berdo'a dan berusaha tuk meraih mimpi.....
Walau aku terjatuh dan sakit......
Aku berharap mimpi ini akan tercapai.......
CINTA
BERSAMA HARAPAN
Oleh Yet's Bayouk
Pagi mentari
ku ucap bersama doa harapan hari ini
semoga langkah ku di ridhai sang Illahi...
Pagi ini adalah milikku
tak perlu bagiku untuk mengenang duka
kemarin adalah masa lalu
terlalu indah jika pagi ini ku caci
mengingat luka kemarin yang kau beri
sekarang aku tak peduli,pada luka berbalut benci
Pagi ini adalah milikku
akan ku sambut bersama salam impian
kemarin,mungkin ku rapuh,tapi bukan berarti harus hancur dan mati
karna terlalu indah jika hidup ini harus di hiasi dengan tangisan
tersenyumlah,dan mimpi itu akan menjadi milik mu,,,
hari ini
Oleh Yet's Bayouk
Pagi mentari
ku ucap bersama doa harapan hari ini
semoga langkah ku di ridhai sang Illahi...
Pagi ini adalah milikku
tak perlu bagiku untuk mengenang duka
kemarin adalah masa lalu
terlalu indah jika pagi ini ku caci
mengingat luka kemarin yang kau beri
sekarang aku tak peduli,pada luka berbalut benci
Pagi ini adalah milikku
akan ku sambut bersama salam impian
kemarin,mungkin ku rapuh,tapi bukan berarti harus hancur dan mati
karna terlalu indah jika hidup ini harus di hiasi dengan tangisan
tersenyumlah,dan mimpi itu akan menjadi milik mu,,,
hari ini
SAYAP
MIMPI
Oleh Mizan Nursiadi
Mentari ini menyilaukan
berbayang diantara kedua lensa kaca
lensa kaca yang ku letakkan di depan mata
senyum ini ku samakan dengan senyum mentari
mentari di senja, di pinggir kota ini
Kelopak mata menutup dua bola mata ini
tapi tetap sinar mentari mampu menembusnya
ku merasa, ini sakit tapi hangat
rasa ini bergejolak dalam emosi
Kan ku ingat hari ini dengan jelas
lebih jelas dari terangnya sinar senja
hari ini tertanggal delapanbelas di dua bulan akhir tahun
di tahun keramatnya angka tiga belas
kan ku ingat dengan jelas
dunia pernah menertawakan ku
menertawakan mimpi-mimpiku
Namun ku dengar, entah mengapa
seakan Tuhan membisikkan kata-kata ajaibnya padaku
menyuruhku untuk terus bersabar
mengokohkan hati dan pikiran
menyuruhku untuk terus mengeja kata-kata di buku
menyuruhku untuk terus percaya
menyuruhku terus memimpikan
menyuruhku untuk tak lupa menengadah tangan
Kan Ku peluk mimpimu nanti anak muda
tidak sekarang, tapi nanti
saat dunia tidak mempedulikanmu lagi
maka akan Ku berikan padamu
sebongkah emas dari surga
agar dunia tahu kau menggenggam emas
Suatu saat nanti
ntah kapan, kau hanya perlu percaya dan melakukan
Sayap mimpi ini akan mekar dengan sendirinya seiring waktu
Bandung, 18 November 2013
“Untuk Kita Yang Selalu Percaya Akan Kekuatan Mimpi”
Oleh Mizan Nursiadi
Mentari ini menyilaukan
berbayang diantara kedua lensa kaca
lensa kaca yang ku letakkan di depan mata
senyum ini ku samakan dengan senyum mentari
mentari di senja, di pinggir kota ini
Kelopak mata menutup dua bola mata ini
tapi tetap sinar mentari mampu menembusnya
ku merasa, ini sakit tapi hangat
rasa ini bergejolak dalam emosi
Kan ku ingat hari ini dengan jelas
lebih jelas dari terangnya sinar senja
hari ini tertanggal delapanbelas di dua bulan akhir tahun
di tahun keramatnya angka tiga belas
kan ku ingat dengan jelas
dunia pernah menertawakan ku
menertawakan mimpi-mimpiku
Namun ku dengar, entah mengapa
seakan Tuhan membisikkan kata-kata ajaibnya padaku
menyuruhku untuk terus bersabar
mengokohkan hati dan pikiran
menyuruhku untuk terus mengeja kata-kata di buku
menyuruhku untuk terus percaya
menyuruhku terus memimpikan
menyuruhku untuk tak lupa menengadah tangan
Kan Ku peluk mimpimu nanti anak muda
tidak sekarang, tapi nanti
saat dunia tidak mempedulikanmu lagi
maka akan Ku berikan padamu
sebongkah emas dari surga
agar dunia tahu kau menggenggam emas
Suatu saat nanti
ntah kapan, kau hanya perlu percaya dan melakukan
Sayap mimpi ini akan mekar dengan sendirinya seiring waktu
Bandung, 18 November 2013
“Untuk Kita Yang Selalu Percaya Akan Kekuatan Mimpi”
ELEGI
KORBAN TOPAN HAIYAN
Oleh Syukur Budiardjo
Mata topan membelalak mencari sasaran
seperti petir menari-nari mendekati korban
atau tsunami yang tak berhenti berkeliaran
atau gunung meletus yang menakutkan
atau gempa bumi seketika menghancurkan.
Begitu pula badai topan haiyan di Filipina
menerjang dan meluluhlantakkan segalanya
bangunan bertumbangan rata dengan tanah
manusia bergelimpangan tak tentu arah
semuanya kesakitan dilanda gundah.
Ribuan orang meninggal sia-sia
jerit tangis mengiris mengundang iba
kelaparan merebak di mana-mana
mereka yang hidup lalu menjarah
agar tak binasa diliput susah.
Alam telah tunjukkan kuasanya.
Barangkali Tuhan benar-benar murka.
Karena manusia lupakan hulum alam
hingga senantiasa berkubang di dunia hitam
terjerumus di lembah yang kelam.
Marilah kita berbenah diri
selalu taati perintah dan larangan Illahi
agar bencana tak lagi menghampiri.
Alam adalah sahabat manusia
bukan musuh yang saling membinasa...
Oleh Syukur Budiardjo
Mata topan membelalak mencari sasaran
seperti petir menari-nari mendekati korban
atau tsunami yang tak berhenti berkeliaran
atau gunung meletus yang menakutkan
atau gempa bumi seketika menghancurkan.
Begitu pula badai topan haiyan di Filipina
menerjang dan meluluhlantakkan segalanya
bangunan bertumbangan rata dengan tanah
manusia bergelimpangan tak tentu arah
semuanya kesakitan dilanda gundah.
Ribuan orang meninggal sia-sia
jerit tangis mengiris mengundang iba
kelaparan merebak di mana-mana
mereka yang hidup lalu menjarah
agar tak binasa diliput susah.
Alam telah tunjukkan kuasanya.
Barangkali Tuhan benar-benar murka.
Karena manusia lupakan hulum alam
hingga senantiasa berkubang di dunia hitam
terjerumus di lembah yang kelam.
Marilah kita berbenah diri
selalu taati perintah dan larangan Illahi
agar bencana tak lagi menghampiri.
Alam adalah sahabat manusia
bukan musuh yang saling membinasa...
NYAMUK
YANG RAJIN
Oleh Miftachur Rosyad
Tepatnya pukul 00:31 mungkin juga lebih
Terbangun aku karena sedih
Padahal seharian aku letih
Tak juga aku banyak bertasbih
Oleh Miftachur Rosyad
Tepatnya pukul 00:31 mungkin juga lebih
Terbangun aku karena sedih
Padahal seharian aku letih
Tak juga aku banyak bertasbih
Hanya
banyak kubermimpi
Meski tanpa tradisi ilusi
Kutak melihat tapi bisa mengerti
Malam ini ada yang terjadi
Meski tanpa tradisi ilusi
Kutak melihat tapi bisa mengerti
Malam ini ada yang terjadi
Ya !!!
suara ini................
Bukan...bukan suara hati
Bukan pula syair puisi
Apalagi menanti kekasih hati
Bukan...bukan suara hati
Bukan pula syair puisi
Apalagi menanti kekasih hati
Mulai
kubuka mata ini
Ada yang lama mengintai
Atas bawah kanan dan kiri
Beberapa ekor nyamuk mulai beraksi
Ada yang lama mengintai
Atas bawah kanan dan kiri
Beberapa ekor nyamuk mulai beraksi
Oooh...mereka
menyerangku kini
Ingin kupukul sampai mati !!!
Namun mulai kunikmati gigitan ini
Karena kumengerti mereka rajin sekali
Mereka tak kenal letih...
Ingin kupukul sampai mati !!!
Namun mulai kunikmati gigitan ini
Karena kumengerti mereka rajin sekali
Mereka tak kenal letih...
MENGUSIR
MALAS
Oleh Jhon Verry
Hai , malas yang mengungkungku
Kuingin menghancurkanmu
Karena kau telah menelan masaku
Hai, malas yang selalu lekat menyelinggkup tubuhku
Pada tiap sisi ruang dan waktu
Bodohnya aku tak kuasa menepis keangkuhanmu
Meski telah kuupayakan
Tak bertegur sama denganmu
Kau terus saja menggapai-gapai menarikku
Setiap langkah yang terarah melawanmu
Magnet kemalasan pasang kuda-kuda menjeratku
Kurasa kantuk, berkeringat, pusing dan pegal
Menyeretku kepembaringan…..
Melenakanku dalam mimpi kesiangan
Oh…….
Kemalasan enyahlah…..
Aku tak hendak kehabisan…..
Waktu berhargaku...
Oleh Jhon Verry
Hai , malas yang mengungkungku
Kuingin menghancurkanmu
Karena kau telah menelan masaku
Hai, malas yang selalu lekat menyelinggkup tubuhku
Pada tiap sisi ruang dan waktu
Bodohnya aku tak kuasa menepis keangkuhanmu
Meski telah kuupayakan
Tak bertegur sama denganmu
Kau terus saja menggapai-gapai menarikku
Setiap langkah yang terarah melawanmu
Magnet kemalasan pasang kuda-kuda menjeratku
Kurasa kantuk, berkeringat, pusing dan pegal
Menyeretku kepembaringan…..
Melenakanku dalam mimpi kesiangan
Oh…….
Kemalasan enyahlah…..
Aku tak hendak kehabisan…..
Waktu berhargaku...
BERI AKU
SEMANGAT ITU LAGI
Oleh Eman
Soviyan
Kurasa sudah sampai batasku
Beban ini terasa terlalu berat
Memojokanku dan menghilangkan asa-asa itu
Aku masih ingat dua tahun silam
Tatkala, aku baru memasukinya
Semangat itu terasa menggebu-gebu
Namun kini seakan semua berganti
Otak ini seakan tak mau kompromi
Maafkan aku tuhan
Bukan aku tak mensyukuri karuniamu
Tapi, kurasakan semangat-semangat itu kian memudar
Anda waktu bisa kuputar
Ingin rasanya lari dan kembali ke masa itu
Dan hidup selamanya disana...
Kurasa sudah sampai batasku
Beban ini terasa terlalu berat
Memojokanku dan menghilangkan asa-asa itu
Aku masih ingat dua tahun silam
Tatkala, aku baru memasukinya
Semangat itu terasa menggebu-gebu
Namun kini seakan semua berganti
Otak ini seakan tak mau kompromi
Maafkan aku tuhan
Bukan aku tak mensyukuri karuniamu
Tapi, kurasakan semangat-semangat itu kian memudar
Anda waktu bisa kuputar
Ingin rasanya lari dan kembali ke masa itu
Dan hidup selamanya disana...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar